Cumi cumi dan hasil rantauannya


Bertanya lah..
April 14, 2009, 8:17 am
Filed under: ingin berkatakata | Tag: , , , ,

sundakMalam sepi yang tak gelap gulita..

Malam itu bulan berwarna emas dengan bentuk bulat penuh tanpa cacat. Bintang bertebaran seperti biasa, hanya saja waktu itu suara gemerisik ombak malam pantai selatan selalu terdengar tiap alunan nafas. Pohon-pohon yang diam-gerak karena angin malam, suara celotehan yang samar-samar terbersit dari kumpulan anak muda bertenda di ujung pantai tak berujung,. menjadi malam sempurna untuk dipandang.

Kerlap-kerlip serangga berfosfor yang berpendar, terkadang lewat hanya untuk menyapa. Tak ada waktu yang lebih tepat lagi waktu itu, selain berpikir tentang apa yang selalu terpikir. Tak ada dering telefon malam itu.

Bulan yang berpendar sangat terang, Bintang yang berkedip dengan cantik, Serangga yang berkelip diam-diam. Mereka memliki kesamaan: Bercahaya untuk dilihat halayak manusia. Dan seakan waktu itu yang terlihat paling sempurna adalah bulan yang menatap ku dengan serius. Bertanyalah ku kepadanya, Apakah ada yang sedang menatapmu?

Bertatap bulan berharap tatapanku berpendar malam itu. Menatap langit berharap bintang menyapa tatapanku malam itu. Percuma. Mereka hanya bersinar untuk menyenangkan ku, menyenang kan sang penatapnya. Karena selalu memiliki matahari yang menjadi sinar kehidupannya. Karena Bintang selalu memiliki teman dalam menerangi pengagumnya.

“Hai serangga yang berkelip hijau,, apa yang kau pikirkan?” tanya ku malam itu. Aku hanya diam dan berharap bisa berkomunikasi dengannya. Mungkin dia ingin bersinar., berharap sang penatapnya dapat menyukainya dengan segala keunikannya. Walau sinarnya kalah terang dengan bintang dan bulan, tapi kerlipan sang serangga membuatku tanggap dan menyukainya.

Hai pengagum bintang, apakah kau bulan, bintang, atau serangga berkelip?

-Pantai Sundak, 10 April 2009, 22:47 PM-